Mencegah Anak dari Risiko Cacingan

Infeksi cacing merupakan penyakit yang umum menyerang penduduk di negara-negara berkembang. Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia WHO, 60.000 kasus kematian di seluruh dunia terutama pada anak-anak diakibatkan oleh infeksi cacing gelang atau Ascaris lumbricoides. Kasus penyakit cacingan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang dengan iklim tropis seperti Indonesia, juga di daerah-daerah dengan level sanitasi yang buruk. Anak-anak balita dan usia sekolah, yakni 3-8 tahun lebih sering terinfeksi dibanding orang dewasa.

Berdasarkan hal ini, sudah seharusnya Ibu mewaspadai dan menjauhkan si kecil dari risiko terserang penyakit cacingan. Infeksi dari cacing gelang Ascaris lumbricoides berawal dari kontak anak terhadap tanah atau kotoran hewan yang mengandung telur cacing ini. Jika tertelan, telur akan menetas menjadi larva di usus dan akhirnya berkembang dewasa di saluran cerna dan juga paru-paru. Setelah tumbuh dewasa di saluran cerna atau paru-paru (cacing gelang dewasa bisa tumbuh hingga sepanjang 30 cm!), cacing kembali berpindah ke kerongkongan melalui saluran darah. Pada tahap ini, anak dapat merasakan gejala infeksi seperti batuk, bersin, susah bernapas, demam, hingga nyeri di perut.

Untuk mencegah agar si kecil tidak terinfeksi cacing gelang, Ibu perlu mengingatkan si kecil untuk selalu mencuci tangan setiap selesai bermain atau beraktivitas di luar rumah. Mencuci tangan pun tidak boleh sembarangan—usahakan untuk selalu menggunakan sabun agar tangan benar-benar bersih dari telur cacing atau bakteri lainnya. Memotong kukunya secara berkala juga bisa menjadi tindakan preventif yang efektif. Nah, selain memastikan kebersihan tubuh si kecil, Ibu juga perlu memastikan kebersihan makanan sehari-hari yang dikonsumsi untuk keluarga. Pasalnya, telur cacing gelang juga dapat menempel pada bahan makanan (sayuran dan buah) yang tumbuh dari tanah yang terinfeksi telur aktif cacing gelang. Daging hewan juga bisa terinfeksi telur cacing gelang. Karena itu, cuci bersih buah, sayuran dan daging yang akan Ibu masak untuk keluarga. Masak daging hingga matang sehingga tidak ada kemungkinan telur cacing hidup dan tertelan masuk ke tubuh.

Ibu juga perlu memastikan keluarga-khususnya si kecil—tidak terinfeksi cacing dengan rutin memeriksakan kondisinya ke dokter setiap enam bulan sekali. Jika Ibu khawatir terdapat tanda-tanda infeksi cacingan, berikan ia obat cacing Pirantel Pamoat untuk melumpuhkan cacing di tubuh.