3 Jenis Cacing yang Menginfeksi Manusia

Beberapa penyakit yang biasanya diderita manusia disebabkan oleh infeksi virus, kuman, bakteri maupun parasit. Penyakit yang disebabkan oleh parasit, contohnya cacing, dapat dialami oleh semua orang segala usia khususnya anak-anak.

Ada tiga jenis cacing berbeda yang dapat masuk ke tubuh manusia dan menyebabkan infeksi, yakni cacing kremi (Enterobius vermicularis), cacing gelang (Ascaris lumbricouides) dan cacing tambang (Ancylosstoma duodenale, Necator americanus). Ketiga jenis cacing tersebut dapat menginfeksi manusia dengan cara masuk ke dalam tubuh sejak berbentuk telur atau larva.

Infeksi cacing kremi (Enterobius vermicularis)

Telur cacing kremi atau Enterobius vermicularis dapat ditemukan di mana saja: di tanah, di permukaan sprei atau karpet di rumah, di pakaian, atau di dalam udara yang Anda hirup. Jika tertelan atau terhirup dan masuk ke dalam tubuh, telur cacing ini dapat tumbuh dan menyebabkan gejala infeksi khususnya pada anak-anak.

Telur cacing kremi yang tertelan atau terhirup masuk ke tubuh dapat tumbuh hingga menjadi cacing dewasa dan berkembang biak di dalam usus manusia. Cacing kremi betina akan melepaskan telur-telurnya di anus, biasanya saat malam hari.

Infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricouides)

Spesies cacing gelang Ascaris lumbricouides dapat menimbulkan gejala infeksi di usus halus manusia. Menurut data Badan Kesehatan Dunia WHO, 10% dari total populasi dunia pernah mengalami infeksi cacing gelang yang disebut askariasis ini. Kasus askariasis umumnya banyak terjadi di negara-negara berkembang, di mana tingkat sanitasi dan kebersihan lingkungan masih rendah dan belum memadai.

Jika tertelan masuk dan menginfeksi usus, penderita askariasis akan merasakan gejala seperti mual, muntah, diare, nyeri perut, dan kehilangan nafsu makan. Pada kasus yang lebih berat, infeksi A. lumbricouides juga dapat menyebabkan turunnya berat badan hingga malnutrisi pada anak.

Infeksi cacing tambang (Ancylosstoma duodenale, Necator americanus)

Dua spesies cacing tambang yang paling sering ditemui menginfeksi manusia, Ancylosstoma duodenale dan Necator americanus, masuk ke tubuh manusia dalam bentuk larva yang dapat menembus kulit.

Infeksi cacing ini bisa bermula saat kulit Anda atau si kecil bersentuhan dengan tanah yang terkontaminasi larva cacing tambang. Jika berhasil menembus kulit, ia akan menyisakan tanda berupa ruam merah yang gatal. Cacing tambang dapat menginfeksi paru-paru, kulit juga usus halus dan menyebabkan beragam gejala sesuai organ yang terinfeksi.

Ketiga jenis cacing di atas tidak hanya menjadi parasit di tubuh manusia saja. Hewan-hewan peliharaan seperti anjing, kucing, atau hewan ternak sapi dan kambing pun bisa menjadi inang dan melanjutkan perpindahan cacing ke manusia. Untuk menghindari risiko infeksi cacing, rutin periksakan diri Anda dan keluarga ke dokter setiap enam bulan sekali. Jika mengalami gejala yang mengindikasikan penyakit cacingan, obati dengan obat cacing Pirantel Pamoat. Obat cacing Pirantel Pamoat efektif melumpuhkan cacing kremi (Enterobius vermicularis), cacing gelang (Ascaris lumbricouides), cacing tambang (Ancylosstoma duodenaleNecator americanus), Trichostrongylus colubriformis dan Trichostrongylus dengan cara mendepolarisasi senyawa penghambat neuromaskuler dan mengeluarkannya dari dalam tubuh tanpa perlu obat pencahar.