Hewan Peliharaan Bisa Tingkatkan Infeksi Cacing, Mitos atau Fakta?

Penyakit cacingan pada hewan adalah salah satu risiko memelihara hewan yang perlu diwaspadai. Tapi jangan khawatir, simak fakta lengkap dan tips pencegahannya di sini.

combantrin_1.jpg

Merawat hewan peliharaan, seperti kucing atau anjing di rumah, tidak hanya memberikan kebahagiaan, tetapi juga dapat memberikan dampak positif pada kesehatan mental. Meski begitu, interaksi dengan hewan peliharaan juga berisiko menimbulkan infeksi cacing yang perlu diwaspadai, lho.

Oleh karena itu, sebagai pet owner, menjaga kesehatan hewan peliharaan merupakan kewajiban yang tidak boleh diabaikan. Yuk, baca artikel ini untuk mendapatkan langkah-langkah pencegahan penyakit cacingan pada hewan peliharaan agar tidak menularkan ke lingkungan. Keep scrolling untuk ulasan lengkapnya, ya!

Benarkah Hewan Peliharaan Bisa Tingkatkan Risiko Infeksi Cacing?
Yup, ini benar. Hewan peliharaan memang dapat meningkatkan risiko infeksi cacing pada manusia. Infeksi cacing yang ditularkan dari hewan (baik hewan peliharaan maupun hewan liar) ke manusia disebut zoonotik.1

Hal ini terjadi karena kucing maupun anjing peliharaan bisa menjadi inang atau host tempat cacing berkembang biak. Cacing yang menginfeksi hewan peliharaan umumnya merupakan jenis cacing tambang Ancylostoma duodenale dan Necator americanus.

Nah, jika kucing maupun anjing peliharaan di rumah terinfeksi cacing tambang jenis ini, pemiliknya secara tidak langsung juga berisiko terinfeksi. Maka dari itu, pernyataan terkait hewan peliharaan juga bisa menularkan infeksi cacing pada manusia bukan sekadar mitos belaka, ya.


1 “What Every Pet Owner Should Know About Roundworms & Hookworms.” 2021. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/parasites/resources/web/roundworms_hookworms.html.

Bagaimana Penyakit Cacingan pada Hewan Peliharaan Menginfeksi Manusia?
Suka menghabiskan waktu dengan hewan peliharaan? Jangan khawatir, infeksi cacing tidak serta-merta didapat ketika sedang mengelus, menggendong atau membelai hewan peliharaan kok!

Umumnya, hewan peliharaan yang terinfeksi cacing menyebarkan telur cacing melalui kotorannya. Nah, pemilik bisa terinfeksi ketika menyentuh kotoran yang mengandung cacing tersebut menggunakan tangan kosong.

Sebagai hasilnya, cacing bisa masuk ke tubuh baik dengan cara menembus kulit ataupun tertelan ke mulut saat makan dengan tangan yang kotor. Maka dari itu, selalu gunakan sarung tangan khusus saat membersihkan kotoran hewan peliharaan sebagai langkah preventif, ya.

Cara Mencegah Penyebaran Infeksi Cacing dari Hewan Peliharaan
Mengingat larva cacing tambang dari hewan peliharaan dapat masuk ke tubuh manusia melalui kulit, pemilik hewan peliharaan harus berhati-hati dalam menjaga kesehatan hewannya agar terhindar dari infeksi cacing yang mungkin bisa menular.

Kira-kira bagaimana mencegah penyebaran infeksi cacing dari hewan peliharaan? Yuk, simak tips lengkapnya pada penjelasan di bawah ini.

  1. Hati-Hati saat Membersihkan Kotoran Hewan Peliharaan
    Cara pertama mencegah penyebaran infeksi cacing dari hewan peliharaan adalah dengan selalu menggunakan sarung tangan dan alas kaki saat membersihkan kotoran serta kandangnya.
    Langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko kontak langsung dengan telur cacing yang mungkin ada dalam kotoran hewan peliharaan, sehingga dapat mencegah penularan infeksi cacing kepada pemilik hewan.
  2. Buang Kotoran Hewan Peliharaan dengan Benar
    Cara kedua mencegah penyebaran infeksi cacing dari hewan peliharaan adalah dengan memastikan kotoran hewan peliharaan dibuang dengan benar, yaitu dimasukkan ke dalam kantong plastik sebelum dibuang ke tempat sampah.
    Dengan mengemas kotoran hewan peliharaan dalam kantong plastik sebelum dibuang, risiko penularan infeksi cacing dapat diminimalkan dengan membantu mencegah kontak langsung antara kotoran hewan dan lingkungan sekitarnya.
  3. Selalu Cuci Tangan
    Cara ketiga mencegah penyebaran infeksi cacing dari hewan peliharaan adalah dengan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah berinteraksi bersama hewan peliharaan atau membersihkan kotorannya.
    Langkah ini penting untuk dilakukan karena dapat membantu menghilangkan telur cacing yang mungkin menempel di tangan dan berisiko menyebabkan infeksi jika tertelan dan masuk ke tubuh.
  4. Jaga Kebersihan Hewan Peliharaan
    Cara keempat mencegah penyebaran infeksi cacing dari hewan peliharaan adalah dengan merawat kebersihannya. Pada praktiknya, hewan peliharaan perlu dimandikan secara berkala untuk menghilangkan telur cacing yang menempel di bulunya.
    Oh iya, jangan lupa untuk memotong kuku hewan peliharaan guna mencegah cacing masuk ke dalam tubuhnya melalui kuku, ya. Pastikan juga untuk memakai gunting kuku khusus hewan agar tidak melukai kukunya.
  5. Bersihkan Perlengkapan Hewan Peliharaan secara Berkala
    Cara kelima mencegah penyebaran infeksi cacing dari hewan peliharaan adalah dengan rutin membersihkan dan mendesinfeksi perlengkapan hewan di rumah, seperti kandang, litter box, tempat makan, tempat minum, hingga mainan hewan.
    Tindakan ini bertujuan untuk memberantas telur atau larva cacing yang mungkin menempel pada perlengkapan tersebut. Dengan demikian, pemilik hewan peliharaan dapat menghindari potensi penularan penyakit cacingan melalui kontak dengan perlengkapan yang terkontaminasi.
  6. Rutin Berikan Hewan Peliharaan Obat Cacing
    Cara terakhir mencegah penyebaran infeksi cacing dari peliharaan adalah dengan rutin memberikan obat cacing. Obat cacing dapat membantu membunuh cacing dewasa dan telur cacing yang ada pada tubuh hewan peliharaan.
    Meski begitu, cobalah berkonsultasi ke dokter hewan terlebih dulu sebelum memberikan obat cacing, ya. Hal ini dikarenakan jenis hewan peliharaan, usia, beserta kondisi kesehatan hewan peliharaan sangat memengaruhi frekuensi pemberian obat cacing.

Apa yang Harus Dilakukan saat Terkena Infeksi Cacing dari Hewan Peliharaan?
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, infeksi cacing yang disebabkan oleh hewan peliharaan, khususnya akibat cacing tambang, umumnya ditandai dengan munculnya rasa gatal yang parah dan garis merah pada kulit sebagai respons terhadap keberadaan larva di dalam kulit.[ “Zoonotic Hookworm - Disease.” 2019. Centers for Disease Control and Prevention.2

Dalam beberapa situasi, cacing tambang tertentu dapat menginfeksi usus, menyebabkan sakit perut, ketidaknyamanan, dan diare.[ “Zoonotic Hookworm - Disease.” 2019. Centers for Disease Control and Prevention.3 Untuk mencegah kemungkinan komplikasi yang lebih serius, penting untuk mempertimbangkan konsumsi obat cacing agar infeksi tersebut dapat ditangani.


2 “Zoonotic Hookworm - Disease.” 2019. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/parasites/zoonotichookworm/disease.html.
3 “Zoonotic Hookworm - Disease.” 2019. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/parasites/zoonotichookworm/disease.html.

Pilihlah obat cacing yang mengandung bahan aktif Pirantel Pamoat, karena dapat membantu melumpuhkan cacing dengan cara mendepolarisasi senyawa penghambat neuromuskuler, sehingga cacing bisa keluar dari tubuh tanpa perlu menggunakan pencahar. Jangan khawatir, obat dengan kandungan ini dapat ditoleransi dan tidak akan melekat pada pakaian oleh kontaminasi feses.

Obat cacing dengan bahan aktif Pirantel Pamoat dapat bekerja mengatasi beberapa jenis cacing, seperti cacing kremi (Enterobius vermicularis), cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale), cacing tambang (Necator americanus), cacing Trichostrongylus colubriformis dan Trichostrongylus orientalis.

Orang dewasa dapat mengonsumsi obat cacing dalam bentuk tablet. Sementara anak-anak sebaiknya mengonsumsi obat cacing yang diformulasikan khusus untuk anak dan mudah dikonsumsi, misalnya dalam bentuk cairan.

Oh iya, pastikan untuk selalu mengecek peringatan dan aturan pakai yang tertera pada kemasan produk sebelum mengonsumsi obat cacing, ya. Ini penting agar penggunaan produk dapat dilakukan dengan aman dan efektif, serta menghindari potensi efek samping atau masalah kesehatan yang mungkin terjadi.

Jika infeksi cacing tidak kunjung sembuh meskipun sudah mengonsumsi obat cacing, segera konsultasikan ke dokter agar bisa dilakukan evaluasi lebih lanjut dan diberikan penanganan yang sesuai. Semoga bermanfaat!

Artikel Terkait:

  • Bagaimana Cacing Menginfeksi Manusia?
  • Bahaya Cacing Tambang bagi Manusia
  • Jenis-Jenis Cacing Tambang

Sumber:
“What Every Pet Owner Should Know About Roundworms & Hookworms.” 2021. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/parasites/resources/web/roundworms_hookworms.html.
“Zoonotic Hookworm - Disease.” 2019. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/parasites/zoonotichookworm/disease.html.

Citation:
Citation Footnote 1:

Can roundworms and hookworms infect people?
Yes. These worms, like other infections that humans can get from animals, are called zoonotic (zoe-o-NOT-ick) infections or zoonoses (zoe-o-NO-sees). By learning about these infections and how to prevent them, you can help protect your pets, yourself, and your family.

Citation Footnote 2:
This migration causes severe itchiness and raised red lines can form as part of the reaction to the larva in the skin. The larva will die in the skin after several weeks without developing any further, and the itchiness and red lines will go away. Scratching at the lines can cause a bacterial infection.

Citation Footnote 3:
In rare cases, certain types of animal hookworm may infect the intestine and cause abdominal pain, discomfort, and diarrhea.